Kucari bentuk, remuk…..
Kacuri Hati, mati!
Kucuri cahaya, padam….
Kau cari jalan, terjal!
Setangkai demi setangkai ilalang rebah di penghujung senja
Sembunyi dari bayang-bayang matahari,
haruskah hari ini lagi lagi terlewati dalam bayang bayang?
Kaucari bentuk, remuk…..
Kucuri hati, mati!
Kaucuri cahaya, padam….
Ku cari jalan, terjal!
(pada senja kita tuliskan puisi rahasia)
Magelang, 120507
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
Although I cannot understand the language of your blog. I wanted to say that your blog theme is cool and easy to navigate.
ReplyDeleteI want invite you to join my activity “Hunting Loyal Readers”
You can check that out in Bloghob.com under our activities.
Bait pertama puisi ini tentang penyesalan aku, berkaitan dengan Rie, saat dia mencoba masuk dalam hidup aku, aku terlalu sibuk mencari 'bentuk' cinta dan hidup yg aku dambakan. Bait kedua tentang hilangnya moment yg seharusnya bisa menjadi milik kami berdua, namun ego masing2 telah menyebabkan semua itu terkubur hanya dalam hati. Bait ketiga kebalikan bait pertama
ReplyDelete