detik -tikam- nadi
sepi rapi kemas sakit
jadikan bingkisan untuk pesta
: menarilah!
( aku? menepi dan tidur saja)
lalu,
rotasi waktu yg tak pernah melambat,
memangsa setiap detik dengan kekosongan, aku... merindukanmu
hai,manis.... apa khabar?
kamu, seperti biasa....menyimpul temali
dibibirmu, labirin sunyi
tanyamu :
kenapa masih bertahan?
sayang,
sebab cinta tak mengenal alasan
demikian juga bertahan
: kataku
raksaka nala, 210711 dini hari
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
"cinta tak mengenal alasan"
ReplyDeleteWow, benar sekali! ;)
:)
ReplyDeletecinta memang tak butuh alasan...selamat pagi...
ReplyDeletebagus banget,, cinta tak mengenal alasan :)
ReplyDeleteslamat menjalankan ibadah puasa
@ Sang Cerpenis : hanya butuh cinta untuk cinta :D
ReplyDelete@putroe intan: terimakasih, untukmu juga..selamat menjalankan ibadah puasa