Nyalakanlah api itu padaku, cinta
Meski nanti seluruhku lenyap dan lebur, nyalakanlah!
Tak kusesali takdir yang mengharuskan aku hilang meleleh
Demi menjelma sedikit suluh bagi gelapmu
Namun satu pintaku kepadamu ,cinta
Ingatlah aku suatu saat nanti bila
Kau pandangi cahaya bintang ingatlah bahwa pernah
Kau punyai sekerdip terang meski tak secerlang bintang2 itu
Kuakui panas dan sakit namun
Biarlah, karena aku hanya sebatang lilin
Dan lilin tak berguna bila tak leleh terbakar
Maka ijinkalah aku berguna untukmu, cinta
Nyalakan api itu sekarang!
Raksaka Nala
Magelang, 30 September 2007
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
No comments:
Post a Comment