Sejak kusadari dirimu udara
Menari sebagai angin yang menyulap cuaca di setiap penjuru
Kemanapun engkau awan kan menjadi gugup dan kehilangan bentuk : pesonamu
Dedaunan berbisik, menelisik segala gosip yang datang bersamaan datangmu
Lalu, di tiap ladang kau kumpulkan awan lalu kau warnai kelabu, banyak yang terlanjur membadai
ah, betapa sihirmu adalah hujan yang tak diharapkan
Dedaunan berbisik, menelisik segala gosip yang datang bersamaan datangmu
Lalu, di tiap ladang kau kumpulkan awan lalu kau warnai kelabu, banyak yang terlanjur membadai
ah, betapa sihirmu adalah hujan yang tak diharapkan
Maka,
Kuniatkan diriku diam menunggu
Berkiprahlah sesukamu, sampai letih kau menari... kuterima dera derai hujan yang kau cipta,
kuserap..kusimpan dalam dada sebab kini aku bumi
Lalu jika musim yang mengurung masa lalu itu tuntas,
Tumbuhkanlah..benih-benih percayamu. Tak harus pada bumi... tetapi pada cinta
Raksaka Nala 19 Juli 2011
Lalu jika musim yang mengurung masa lalu itu tuntas,
Tumbuhkanlah..benih-benih percayamu. Tak harus pada bumi... tetapi pada cinta
Raksaka Nala 19 Juli 2011
No comments:
Post a Comment