Di jarak pandang terjauh kau ada
Menari-nari debar kibar berpendar cahaya berloncatan silih berganti
ada bintang-bintang yang terlahir untuk terbakar
lainnya patuh meniti garis cakrawala menjadi suluh malam
masing-masing telah punya nasibnya sendiri
Kutunjuk satu, kuingat dalam setiap nafas
Meski jauh namun tak henti kan kucari jalan menujunya
di sana, di titik saujana itu..dimana jerat ruang waktu lepas,
massa dan energy tak cukup mewujudkan adamu
itulah, surga kediamanmu: yang kutuju
Dengan segenap gerak sel tubuhku
Kueja peta-peta lusuh warisan leluhur
Arah demi arah kubaca tanda yang semakin runyam
anyam menganyam tipu daya semakin menciptakan jarak
ah, betapa bodohnya.... padahal, peta itu telah ada dalam tubuhku: kesadaran itu
akan meniadakan saujana..semoga, suatu saat nanti aku terjaga
Raksaka Nala. March 8, 2011 at 9:21pm
Menari-nari debar kibar berpendar cahaya berloncatan silih berganti
ada bintang-bintang yang terlahir untuk terbakar
lainnya patuh meniti garis cakrawala menjadi suluh malam
masing-masing telah punya nasibnya sendiri
Kutunjuk satu, kuingat dalam setiap nafas
Meski jauh namun tak henti kan kucari jalan menujunya
di sana, di titik saujana itu..dimana jerat ruang waktu lepas,
massa dan energy tak cukup mewujudkan adamu
itulah, surga kediamanmu: yang kutuju
Dengan segenap gerak sel tubuhku
Kueja peta-peta lusuh warisan leluhur
Arah demi arah kubaca tanda yang semakin runyam
anyam menganyam tipu daya semakin menciptakan jarak
ah, betapa bodohnya.... padahal, peta itu telah ada dalam tubuhku: kesadaran itu
akan meniadakan saujana..semoga, suatu saat nanti aku terjaga
Raksaka Nala. March 8, 2011 at 9:21pm
No comments:
Post a Comment