Sunday, May 31, 2009

PEMANAH MIMPI

Sssst…..! diam!

Jangan berisik, melangkahlah dalam kuluman sunyi

Berdirilah dibalik gelap dan melihatlah menembus pekat

Berharaplah busur masih bisa terlengkung setelah kemarin diadu dengan matahari

Kita ini lelaki yang ditakdirkan sebagai pemburu

Meski siapa diburu dan siapa memburu kian tak jelas

.

Hutan belantara, padang rumput milik kita

Adalah beribu harapan yang tumbuh seperti alang-alang tercabut

Digilas tanpa belas robek dalam tikaman realita

Meski begitu, kita tetap harus berburu

Karena hidup kita esok tak ada yang peduli

Maka tulislah hidup esok dengan panah-panahmu sendiri

.

Janganlah sekalipun lena,

Mungkin akan ada satu mimpi yang lewat

Maka saat itu, yang tidur akan menyesal

Karena di belantara kita yang telah terampas ini, mungkin mimpi cuma lewat sekali

Maka jangan pernah terlena

Tak ada waktu untuk bersedih dan mengeluh letih

.

Selalu bersedia meski malam datang

Karena digelapnya kita bisa sembunyi sementara waktu

Mengatur posisi dan mengintai

Mungkin kita akan menemukan satu kesempatan

Untuk melepaskan panah yang mulai berkarat

Dan esok, kita akan berpesta menikmati mimpi

raksaka; Magelang 14 Des 2006

No comments:

Post a Comment

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --

Never regret a day in your life. Good days give you happiness; Bad days give you experiences. Both are essential to life (N.N)