Tuesday, June 2, 2009

JAGAD LELAKI

Aku terlahir sebagai lelaki

Dadaku telah penuh sesak pengharapan dan kepercayaan

Yang sejak kanak dulu dijejalkan oleh ayahku

Karena pundaknya semakin bungkuk

Dan matahari semakin sinis mengais sisa hitam rambutnya

.

Bumi yang kupijak menjelma

Bayang-bayang mengabur, menyitir mimpi dalam getir

Langkah tak kuasa mencetak jejak

Beribu rencana terlahir untuk sampyuh menjadi bangkai

Sebelum sempat esok kuadu dengan hari

.

Betapa saat seperti ini

Ingin kuingkari pagi dan kusanding malam

Karena dari gelap yang tersembunyi

Aku leluasa mereka-reka, setidaknya satu lagi rencana

Mungkin ia cukup tangguh untuk kuadu esok hari

.

Lelaki sepertiku,

Yang percaya sepenuh hati dongeng ayah

Kuyakini sepenuh hati dipundak lelaki tersandar beban

Hanya akan hidup dalam mimpi saja

Karena hari esok menjelma jalan entah kemana

.

Zaman seperti ini,

Yang tak lagi memandang ramah

Menguji keyakinan dengan tamparan telak yang kadang,

Mengunci langkah dan kata dalam sunyi

Membunuh rasa dan karsa dalam sepi

.

.

O, jagad lelaki yang kutanggung

Serpihan kaca retak berderak, dihantam zaman yang beringas

Meninggalkan lelaki letih mencoba menjadi karang

Meski tahu,

Esok…….entah jalan mana lagi yang akan ditempuh



raksaka. 15 des 06

No comments:

Post a Comment

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --

Never regret a day in your life. Good days give you happiness; Bad days give you experiences. Both are essential to life (N.N)