Friday, August 16, 2013

LIMA MENIT KEMUDIAN

Jhuan merasa menjadi manusia yang beruntung. Usianya baru menginjak 26 tahun, ia memiliki pekerjaan dengan penghasilan besar, apartemen sendiri dan beberapa minggu lagi ia akan menikah dengan Ratu, gadis tercantik di kampusnya dulu. Padahal semasa kuliah primadona kampus itu tak pernah sekalipun meliriknya. Sekarang, Jhuan dipercaya me-manage uang dalam jumlah besar. Mobil sport terbaru meski masih mencicil, gadged paling mutakhir, pakaian selalu up to date, Jhuan merasa hidup dalam kendalinya, hingga malam laknat itu tiba.

Saat itu Jhuan yang antusias dan percaya diri sedang asyik di depan komputernya, memperhatikan grafik harga yang bergerak dinamis. Sebagai seorang PAMM  forex trader yang brilliant ia hanya butuh waktu dua puluh menit untuk memastikan tren harga mata uang dunia.  Pukul tujuh malam, serangkaian analisa teknikal yang dia lakukan mulai dari level pivot point, RSI, moving average dan serangkaian hitungan rumit lainnya eksekutif muda itu menyimpulkan harga telah mencapai titik jenuh.

Oversold! Gottcha!” desis Jhuan
.

Ia yakin hitungannya tak meleset. Harga yang sudah seharian dalam tren bearish  menyentuh S3 secara teknis mencapai titik jenuh dan pada titik itu kemudian harga akan bergerak flat sebelum kemudian berbalik naik. Dan jika harga mampu menembus kembali pivot point kecenderungannya tren akan berubah menjadi bullish.

“Nah, tinggal menunggu konfirmasi candlesticks, long dari titik ini akan mudah mendapatkan 100 pip!”

Mata Jhuan berbinar, terbayang ribuan dollar yang bakal dia peroleh dari hasil profit sharing-nya. Tiba-tiba saja ia teringat pernikahannya. Ia tersenyum.

“Baiklah, aku rasa tak masalah sekali ini memakai margin besar, Ratu pasti senang kuhadiahi rumah mewah! Aku yakin analisaku benar!”

Klik! Jhuan mengeksekusi order  dengan mantap, tepat berbarengan itu, indikator untuk fundamental news pada metatrader  nya berkedip. Jhuan terkesiap, ia lupa malam itu ada berita fundamental penting dari Bank Of England!

“Sial, harus kututup ordernya sebelum…”

Tiba-tiba gelap.

“Mati lampu! PLN sialan! Laptop, mana laptop?”

Jhuan tergopoh-gopoh menuju tempat tidurnya, tempat laptopnya tergeletak.

“Oh Tuhan, apa lagi ini?”

Gusar, laptopnya tak mau menyala karena batere drop, ia lupa mengisi dayanya siang tadi.  
Lima menit berlalu, Jhuan mati kutu. Tiba-tiba saja lampu kembali menyala.

Thanks God!”

 Setip detik berharga, ia melesat cepat ke komputernya dan segera menyalakan ulang dan kembali membuka metatrader, tengkuknya menjadi dingin. Hanya lima menit mati lampu dan kini grafiknya sudah anjlok sampai ribuan pip. Keringat sebesar jagung membasahi keningnya, tangannya bergetar tak sanggup meng-klik mouse untuk menutup posisi, ia bimbang.

“Sudah hampir 70% !” Suaranya tercekat.

Wajah lelaki muda itu pucat, 70% dan terus memburuk, akunnya semakin tergerus. Jika tutup posisi sekarang, 70% modal hilang. Fundamental news tadi rupanya berdampak hebat, forex langsung kacau. Gubernur Bank Of England mengumumkan inflasi terlalu tinggi dan ketakutan mendorong pemegang saham ramai-ramai melepas sahamnya, memicu kepanikan serupa di forex, semacam rush pada sektor perbankan. Jhuan mulai tidak rasional, ia berharap ada keajaiban yang membalik keadaan.

 Lima menit kemudian, segalanya semakin gelap bagi Jhuan. Terduduk lunglai, bersandar pada kursinya ia menatap kosong layar monitornya. Grafik dalam metatrader itu belum juga berhenti menurun, account balance nya sudah menjadi nol. Beberapa saat yang lalu, Ia merasa punya segalanya. Kini ia bingung, jangankan rumah idaman untuk Ratu, investornya pasti membantainya karena kecerobohan melakukan trading melebihi batas aman penggunaan margin. Keserakahan, ambisi dan over convidence dalam dirinya membawanya ke titik terendah karirnya.

“PLN taik!”

Umpatnya kesal, belum mampu menerima kesalahannya dan mencoba mencari kambing hitam. Malam itu Jhuan tak tidur, tetapi seperti baru saja memasuki mimpi yang paling buruk

**********

Jhuan, kusut masai, nampak tegang berbicara melalui HP nya di parkiran atap sebuah super mall. Tempat itu sepi, tak ada siapapun. Hanya ada mobil-mobil berderet rapi milik para pengunjung super mall. 

“Kamu sudah tidak punya apa-apa, maaf tapi aku ini wanita realistis yang butuh jaminan bukan hanya cinta!” 

“Dasar matre!” Harusnya kamu kasih support, bukannya ninggalin aku kayak taik begini!”

“Maaf…”

Tut! Ratu menutup teleponnya.

Jhuan menggigit bibir. Ia sudah tidak punya apa-apa lagi. Semua hartanya ludes untuk mengganti uang investornya, dan masih kurang. Karena kecerobohannya menggunakan margin melebihi batas maksimal dalam kesepakatan, maka seluruh kerugian investor harus dia tanggung.  Keadaan makin menyudutkannya dengan keputusan Ratu, undangan telah disebar, rasanya ia tak akan punya muka lagi. Pikirannya kalut, membuatnya ingin segera mengakhiri hidupnya. Gontai ia melangkah mendekati besi pembatas, melompatinya dan berdiri menatap lalu lalang mobil di bawah sana.

“Tuhan, maaf, tapi adakah jalan masih terbuka untukku? Jawab aku!”

Sesak dadanya, ia menegadahkan wajah berharap menemukan Tuhan di langit dan menjawab do’anya. Hening,  Jhuan memejamkan mata, mengumpulkan keberanian untuk meloncat. Lima menit berlalu.

DOR!

 Jhuan  kaget, dadanya berdegup kencang melebihi degup saat niat meloncat tadi.

“Letusan senapan api?” desis Jhuan ragu. 

Ia mengitari tempat parkir itu dengan pandangannya, Sepi.  Suara tadi berasal dari dekat tanngga darurat, letaknya terhalang pilar besar. Niatnya bunuh diri hilang, berganti rasa penasaran. Perlahan ia berbalik, ragu ia berjalan perlahan mendekati asal suara tadi. Semakin dekat, ia makin hati-hati. Terdengar suara erangan. Tepat di depan pintu tangga darurat, seorang laki-laki tergeletak memegangi dadanya yang bersimbah darah. Jantungnya berdetak tak karuan, ada rasa takut di hatinya.

“Perampokan?Pembunuhan? Penembaknya masih disini?“ Bathin Jhuan tegang

Jhuan menerka-nerka. Ia makin waspada, mengedarkan pandangan dengan teliti. Setelah yakin tak ada orang lain ia segera berlari mendekat, lelaki klimis usia sekitar 50-an yang terluka itu nampak tak bergerak. Gemetar Jhuan mendekatkan jari-jarinya ke hidung, merasakan hemusan nafas lemah dari orang itu.

“Masih hidup!”

*************

Waktu mengawal perubahan, dalam waktu tak ada yang tetap. Setiap detiknya senantiasa membawa kita pada titik yang berbeda dan kadang  perbedaannya sangat ekstrem. Demikianlah kesimpulan Jhuan. Tiga bulan lalu ia dihempaskan dari puncak hanya dalam hitungan menit. Seminggu setelahnya kejadian tak terduga menjadi titik tolaknya untuk kembali bangkit. Lelaki yang ditemukannya dengan luka tembakan, namanya Pak Hadi. Seorang konglomerat. Ia di tembak orang suruhan saingan yang belakanagan diketahui disewa oleh tangan kanannya yang hendak diperkarakan karena menggelapkan uang perusahaan. Berkat Jhuan ia selamat, namun harus menjalani perawatan intensif. Pak Hadi tidak punya anak, istrinya seorang wanita dari desa mempercayakan urusan perusahaannya pada Jhuan sementara dia dirawat. Jhuan menolak dan menceritakan kegagalannya mengemban amanat orang. Waktu itu Pak Hadi cuma tersenyum.

“Kamu masih muda, saya maklum kecerobohanmu itu. Jadikanlah pelajaran. Saya tidak menyuruhmu mengambil keputusan-keputusan vital, hanya menjadi perantara saya selama saya dirawat. Segala sesuatu tetap saya yang memutuskan, tolong saya! Saya tidak punya orang kepercayaan lagi dan kondisi saya tidak memungkinkan untuk mencari orang lain.”



Setelah dibujuk dan melalui pertimbangan Jhuan sepakat menerima tawaran Pak Hadi. Tiga bulan berlalu, Pak Hadi sudah pulih. Jhuan dipekerjakan sebagai manager, setelah terbukti dengan arahan Pak Hadi dapat menyelesaikan semua tugasnya dengan memuaskan. Kini Jhuan kembali merintis dari awal, Ia bisa mencicil hutangnya pada investor terdahulunya, dan memiliki kehidupan yang tidak mewah tapi cukup. Waktu menyimpan misteri, tunggulah lima menit berlalu, kau tak kan bisa menentukan dengan pasti apa yang akan terjadi.



CATATAN ISTILAH ASING:


PAMM  : Percentage Allocation Management Module, adalah sebuah layanan spesial yang mengatur akun trading yang digunakan oleh trader untuk mengelola dana mereka dan menggabungkan modal investor (trader lain). PAMM system memungkinkan trader untuk dapat menerima investasi dari trader lain atau investasi pada akun trading lain dan bergagi keuntungan diantara mereka.

forex trader: Orang yang melakukan aktifitas trading (jual beli) forex ( foreign exchange/ perdagangan valuta asing)

pivot point :adalah teknik yang dikembangkan oleh para pialang saham di lantai bursa, yang dapat membantu kita melihat dimana letak suatu level harga secara relatif terhadap situasi dan dinamika pasar yang terjadi sebelumnya.

 RSI (relative Strenght Index) adalah  salah satu indicator teknikal analisis

 moving average salah satu indicator teknikal analisis

Oversold titik jenuh beli

Bearish tren harga turun

Flat tren harga rata, sewring disebut juga dengan istilah sideaway

Bullish tren harga naik

Candlesticks: Grafik berbentuk lilin yang polanya sering jadi acuan untuk membantu analisa teknikal


Pip : satuan perubahan harga

Fundamental News : Data statistik berupa laporan indikator-indikator ekonomi suatu negara, pengumuman-pengumuman kebijakan moneter dan non moneter terkait dengan perekonomian suatu negara. seringkali dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan para pelaku pasar modal dan finansial.

metatrader : Software khusus yang digunakan sebagai media untuk melakukan transaksi forex secara online


No comments:

Post a Comment

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --

Never regret a day in your life. Good days give you happiness; Bad days give you experiences. Both are essential to life (N.N)