Friday, November 18, 2011

Sembilan Penggalan Tanpa Judul (Dua)

Ini adalah puisi yang aku kembangkan dari bait-bait acak yang kutulis dalam status-status facebookku. Ada sembilan bait yang pernah kutulis tanpa kuniatkan menjadi puisi, tetapi belakangan ini aku merasa sayang kalau itu hanya menjadi  status saja.... maka aku meniatkan menjadikannya utuh.  Dan ini... puisi kedua dari sembilan bait acak itu



Sembilan Penggalan Tanpa Judul


(Dua)

Masih mencoba memahami petuah para sepuh,
Dalam dada itu bersemayam lautan sabar


Tetapi debar selalu cabar
Gelombang tak henti bergulung dalam dada
Menafikan percaya hingga kandas
Dalam palung tergelap lalu cahaya satu persatu padam
Badai itu, merumah dalam dada.... lalu dimana,
                                                    letak sabar itu?

Masih mencoba memahami petuah para sepuh,
Dalam dada itu bersemayam lautan sabar
Yang ternyata kutemui selalu bergulung seperti badai
Meredamnya...itulah sabar


Raksaka Nala  191111 : sepuluh-delapan belas - malam

No comments:

Post a Comment

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --

Never regret a day in your life. Good days give you happiness; Bad days give you experiences. Both are essential to life (N.N)