Aku –kamu : melebur kita,
Sejuta puisi tanpa kata tanpa aksara
Mengecap semua resah yang buncah,
Mengecap semua cemas yang terkemas,
Mengecap semua sayang hingga melayang,
Mengecap tanpa perlu berucap
Rasaku rasamu adalah lautan
Ombak-ombak menari dan palung-palung hati yang paling dalam diselami
Kita-dunia : hati berlagu dalam hening
Selepas waktu itu,
Sebagian jiwamu terus mengikuti kemanapun aku
Dan kutinggalkan sebagian dari diriku untukmu…..
Aku-kamu : melebur kita,
Hati yang saling memanggil namun tak tahu cara untuk menentang dunia
Biarlah,
Asal pijar cahaya itu masih milik kita, dunia tak berarti lagi…. mungkin?
Raksaka, 13 Sept 2010 - jam satu dini hari
No comments:
Post a Comment