Tuesday, July 28, 2009

Kembang Api

menyitir getir serpihan kembang api,
seharusnya gegap gempita perayaan kemenangan namun :
yang ada hanya tangis dan amarah


Sungguh kebohongan yang begitu indah


Maafkan aku bila menolak semua itu sebab,
Yang kutahu perayaan seperti itu milik kami
Yang kau adopsikan untuk menjebak kami

Sungguh rendah!


Nyalakan kembang api itu,
Rayakan kemenangan tuan lalu
Lemparkan segala arang dan juga sangit mesiu kepada kami


Kami akan tetap menjadi penghuni surga itu
( Amin.... )


Raksaka, 2 dinihari 280709

8 comments:

  1. wah jadi ingat bulan puasa, suka main kembang api...salam kenal sobat.

    ReplyDelete
  2. hati2 main kembang apinya, bisa terbakar nanti.
    salam.

    ReplyDelete
  3. @ rachel : aku ga suka kembang api koq tenang aja :)
    @patahati: he'eh, bentar lagi kan puasa :D

    ReplyDelete
  4. Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang 'tuk sahabatku tersayang

    ReplyDelete
  5. maksud puisinya... yang gk bakat sastra kek saya jadi gak mudhenk... hehhee... salam kenal...

    ReplyDelete
  6. dan di setiap perayaan, akan selalu ada yang menangis...
    karena kemenangan punya saudara kembar bernama kekalahan.
    keduanya mempunyai rasa yang berbeda, tapi akan datang pada saat yang sama pada dua orang berbeda...

    salam kenal, sobat baru...

    ReplyDelete
  7. @ azarre: coment kamu yg terakhir kehapus, salah pencet reject ( maap) abis sambil ngantuk tadi :">, coment lagi yah?

    ReplyDelete
  8. bentar lagi puasa, wah...kembang api ma mercon dah laris manis, duor...duor..duor...dah suara bertebaran dijalanan malam2 di tempatku tinggal.

    ReplyDelete

By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --

Never regret a day in your life. Good days give you happiness; Bad days give you experiences. Both are essential to life (N.N)