Ini adalah puisi yang aku kembangkan dari bait-bait acak yang kutulis dalam status-status facebookku. Ada sembilan bait yang pernah kutulis tanpa kuniatkan menjadi puisi, tetapi belakangan ini aku merasa sayang kalau itu hanya menjadi status saja.... maka aku meniatkan menjadikannya utuh. Dan ini... puisi pertama dari sembilan bait acak itu
Sembilan Penggalan Tanpa Judul
Imaji mati jadi jeruji-jeruji
Waktu membatu terbelenggu
Pada titik yang selalu terpenggal lalu koma
Seolah dekat padahal hanya saujana
Konstan... sebanding lurus kecepatan dan jarak tercipta
Partitur terserak ditiup angin
Dawai-dawai berkarat, namun lagu terlanjur melekat dalam lubang
Resonansi sunyi menyihir mencipta nada
Menyusunnya dalam skala pentatonic yang merobek
Lalu seperti ayunan arpegio
Melambungkan, menjatuhkan dengan jarak .... rindu itu bisu
Hanya senyum yang merupa keniscayaan,
Bukan bahagia ataupun luka, lalu apa?
puisi pertama, dari sembilan
ReplyDelete