Ini adalah puisi yang aku kembangkan dari bait-bait acak yang kutulis dalam status-status facebookku. Ada sembilan bait yang pernah kutulis tanpa kuniatkan menjadi puisi, tetapi belakangan ini aku merasa sayang kalau itu hanya menjadi status saja.... maka aku meniatkan menjadikannya utuh. Dan ini... puisi kedua dari sembilan bait acak itu
Sembilan Penggalan Tanpa Judul
Masih mencoba memahami petuah para sepuh,
Dalam dada itu bersemayam lautan sabar
Tetapi debar selalu cabar
Gelombang tak henti bergulung dalam dada
Menafikan percaya hingga kandas
Dalam palung tergelap lalu cahaya satu persatu padam
Badai itu, merumah dalam dada.... lalu dimana,
letak sabar itu?
Masih mencoba memahami petuah para sepuh,
Dalam dada itu bersemayam lautan sabar
Yang ternyata kutemui selalu bergulung seperti badai
Meredamnya...itulah sabar
No comments:
Post a Comment