Untukmu, Pengelana Hati
Aku akui..kau lah puisi yang menyihir
Lekuk tubuhmu sejuta duga yang liar membakar
Satu kali pagutan bibirmu adalah beribu-ribu rindu yang terkurung dan lalu lepas bersamaan
Dihadapanmu, hurufku kaku dan bait-bait mati
Namun puisi tetaplah puisi
Hanya meyihir bila akalku berteka teki
Saat telanjang tanpa makna, kau dan aku nyata sama
Hanya punya rasa
raksaka,
kamar pengap 11:18 AM- 101210
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
weeuuuuww.... keren...
ReplyDelete/rud