La-Do-Re...
angin - awan – mendung
Angin bergetar dalam lubang-lubang hati,
Mencabik sunyi namun tak robek dan nada mengalun tandas saat
Sunyi di ujung jari jari hujan
Memilah dawai yang membentangi jurang
Adalah jarak yang kau dan aku ciptakan meski,
Tak putus kusirap khabar diam-diam
Dari balik kabut aku menanti, mencoba menerka cuaca
Tahukah kau, awan bergerak dari langitmu, kini menjelma mendung di berandaku
Mi – Sol – La…
hujan -sungai - laut
Ah... resah yang rapat kau kemas itu
Mengirimkan hujan teka teki yang masih saja
Kucoba susuri tiap sungai-sungainya..berharap jawaban menjadi laut yang sabar
Bukankah oarang-orang tua dahulu berkata,
dalam dada yang tabah itu bersarang lautan?
Meski belum mengerti mengapa kautikam jantungku dengan telak
Kuterima saja sebab aku ingin tahu jawabannya
Malam tadi masih kunyanyikan sebuah lagu untukmu
Nada-nada minor dalam skala pentatonic yang menyatu dalam kopiku
Dengarlah, wanitaku… ini blues tentang kita
raksaka, 21 Des 2010
No comments:
Post a Comment