.
Ada jeda yang tak terukur jarak dan waktu
Meski coba kujengkali dan telah lewat berkali-kali putaran bumi
Menembus alam bawah sadar, alam keabadian
Senyumu kadang hadir menemani malamku, masih saja…
Seperti malam tadi engkau tiba-tiba hidup dan begitu nyata
Lalu diam-diam kau tinggalkan sekuntum bunga matahari di pagi hari,
meski tanpa catatan dan nama terang : aku tahu kau datang lagi malam tadi
apakah yang hendak kau katakana kepadaku?
Apakah yang kau inginkan lagi dariku?
Mungkin aku terlalu tuli untuk mendengar
Seperti saat hari-hari lalu kau selalu mengingatkanku
Tentang apa saja yang bisa kau jadikan alas an untuk membuka satu ceramah membosankan
Ah… kenapa semua itu jadi begitu kurindukan?
Secangkir kopi dingin dan kelabu asap tembakau
Mengental dalam diamku, tiba-tiba aku terhenyak:
Aku terlampau lama lupa
Lupa waktu
Lupa diri
Lupa segalanya
Hanya saja ada satu hal yang ingin kulupakan tetapi tetap tinggal dan menjadi sekam dalam kepalaku
Kepergianmu, terlampau cepat…… hanya meninggalkan jejak
Sekuntum Bunga matahari di atas pusara dingin
raksaka, 25 juni 2009 : catatan pagi
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
puisinya raksaka emang keren, boleh di koleksi nih...
ReplyDeletekapan-kapan kita diskusi dan sharing soal puisi, saya juga doyan buat puisi loh.
Thanks bro, dikoleksi boleh silahkan..puisi memang untuk dinikmati: Masalah keren atau enggak, itu juga nasib puisi itu sendiri, aku nggak bisa mbuat puisi yang bagus, aku nggak bisa mbuat puisi yang keren... mereka keren karena anda, pembacanya menganggapnya begitu. Puisi itu seperti bayi yang terlahir murni,tumbuh dan berkembang sesuai nasibnya sendiri2, aku nggak punya hak menentukan ia akan menjadi terkenal atau tidak, nasibnya kelak ditangan anda dan juga pembaca yg lain, akan kah bernasib bagus atau sekedar jadi cercaan... seperti hidup manusia, masa depan, siapa yg tau?
ReplyDelete