Cuaca yang berkiprah: musim tanpa tanda (henti)
Angin menakik langit,patah arah
Langit terluka,hujan sampyuh didekap bumi:musnah terserap?
tidak! hanya akan menjelma sungai yang mencari jalan pulang,kataku
Sebab hanya mengulang-ulang hingga saat nanti
Hijab terbuka dan segala tiada hanya satu: kembali!
-setidaknya yakinku begitu
Namun, betapa
Meski berkali tak juga menjadi kebal
Selalu ada perih, selalu saja rintih..ah betapa ku lemah
Padamu, yang satu... kutiriskan rintihku:
-dekap aku dalam cahayamu, kumohon...
Bawa aku pulang
Raksaka Nala : March 9, 2011 at 8:05pm
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
No comments:
Post a Comment