Entah,
Meski Kau kata hitam…. Bagiku dialah ungu!
Seribu bunga yang menunggu mekar di tepian sunyi
Seribu tanya menjelma pagar2 berduri
Tak habis dan tak surut lagkahku, meski harus memutar jauh
Sebab pagar-pagar misteri itu tak memberiku celah untuk masuk
Entah,
Meski bunga-bunga kau tebar… bagiku dialah edelweiss,
Paling cantik meski pucat suram
Rantai-rantai membelenggu tapi lihatlah dia tetap bertahan
Tak habis dan tak surut kagumku, meski harus bertarung dengan gamang dan perih
Sebab begitulah ia, edelweiss… hanya mekar di puncak sunyi
Entah,
Hanya saja … mungkin belum masanya edelweiss itu mekar….
Sanggupkah aku mengurai waktu, dan menjumpai padang penuh dengan dirimu, edelweis???
Entahlah....
Malam hari bosan, memikirkan kamu. 050510 : 10:09 PM
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
No comments:
Post a Comment