(Petir)
Selarik cahaya,
Gerakmu cepat
Langit yang tertidur terhenyak, koyak!
Berpijar sesaat, bergemuruh dan lenyap
Menyisakan kepingan teka-teki… dan memaksa mata ini menjelajah cakrawala
Berharap menemukan tanda keberadaan dirimu!
(Ungu)
Cadar yang menutupi wajahmu
Lembut namun begitu liat untuk ditembus
(Edelweis)
Pongah meniti sunyi
Bersikukuh bertahan dalam nyeri badai
Angin gunung berebutan, dan ranting patah namun,
mekarmu abadi :
Harapan yang kau genggam!
Ah… andai kau melihatku,
Tak kan kau temui keraguan didadaku!
Camkan itu!!!!
Raksaka,21 FEB 2010 - tengah malam
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --
No comments:
Post a Comment