Malam teriris mata pisu hujan,
Dingin luka...sepi yang bertarung dalam relung-relung:
hati kosong, imaji liar dan pekat kopi tanpa gula
Ah.... ingin pejam tapi rejam nyeri yang kucumbu sendiri
Memeta jarak aku tergugu dalam kelu :
terlalu jauh !
Hujan masih mengiris
Kopiku nyaris habis ...rinduku makin tipis tapi tetap saja,
Luka itu nyata
( Raksaka, 19 - 20 Mei 2010, sebelum tidur)
Kata-kata seperti sayap, membawa angan terbang ke langit khayal. Kata-kata seperti pisau, menusuk ulu hati dan melukai, atau kadang serupa mantra layaknya perisai, yang melindungi keyakinan! Kata-kata adalah nyawa yang menghidupkan sajak-sajak yang terlahir dari jiwa-jiwa yang gelisah
Thursday, May 20, 2010
Thursday, May 6, 2010
Wednesday, May 5, 2010
Entah
Entah,
Meski Kau kata hitam…. Bagiku dialah ungu!
Seribu bunga yang menunggu mekar di tepian sunyi
Seribu tanya menjelma pagar2 berduri
Tak habis dan tak surut lagkahku, meski harus memutar jauh
Sebab pagar-pagar misteri itu tak memberiku celah untuk masuk
Entah,
Meski bunga-bunga kau tebar… bagiku dialah edelweiss,
Paling cantik meski pucat suram
Rantai-rantai membelenggu tapi lihatlah dia tetap bertahan
Tak habis dan tak surut kagumku, meski harus bertarung dengan gamang dan perih
Sebab begitulah ia, edelweiss… hanya mekar di puncak sunyi
Entah,
Hanya saja … mungkin belum masanya edelweiss itu mekar….
Sanggupkah aku mengurai waktu, dan menjumpai padang penuh dengan dirimu, edelweis???
Entahlah....
Malam hari bosan, memikirkan kamu. 050510 : 10:09 PM
Meski Kau kata hitam…. Bagiku dialah ungu!
Seribu bunga yang menunggu mekar di tepian sunyi
Seribu tanya menjelma pagar2 berduri
Tak habis dan tak surut lagkahku, meski harus memutar jauh
Sebab pagar-pagar misteri itu tak memberiku celah untuk masuk
Entah,
Meski bunga-bunga kau tebar… bagiku dialah edelweiss,
Paling cantik meski pucat suram
Rantai-rantai membelenggu tapi lihatlah dia tetap bertahan
Tak habis dan tak surut kagumku, meski harus bertarung dengan gamang dan perih
Sebab begitulah ia, edelweiss… hanya mekar di puncak sunyi
Entah,
Hanya saja … mungkin belum masanya edelweiss itu mekar….
Sanggupkah aku mengurai waktu, dan menjumpai padang penuh dengan dirimu, edelweis???
Entahlah....
Malam hari bosan, memikirkan kamu. 050510 : 10:09 PM
Subscribe to:
Posts (Atom)
By three methods we may learn wisdom: First, by reflection, which is noblest; Second, by imitation, which is easiest; and third by experience, which is the bitterest.
-- confucius --
-- confucius --